Pada Rangkaian Listrik Paralel Arus yang Mengalir Pada Setiap Cabang Besarnya

Rangkaian listrik merupakan salah satu konsep dasar dalam dunia elektronik dan improvisasi teknologi. Rangkaian listrik terdiri dari dua jenis utama, yaitu rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal pengaturan komponen dan pengaruh terhadap arus dan tegangan dalam rangkaian. Pada artikel ini, kita akan memfokuskan pembahasan pada rangkaian listrik paralel dan bagaimana arus yang mengalir pada setiap cabang besarnya.

Rangkaian Listrik Paralel

Rangkaian listrik paralel adalah jenis rangkaian di mana komponen-komponen listrik seperti resistor, kapasitor, dan induktor dihubungkan sejajar satu sama lain (paralel). Rangkaian ini memiliki ciri khas bahwa tegangan di setiap komponen paralel selalu sama, tetapi nilai arus yang mengalir pada setiap cabang akan berbeda.

Sumber: Electronics Tutorials

Arus pada Rangkaian Listrik Paralel

Pada rangkaian listrik paralel, arus listrik dari sumber seperti baterai atau generator akan dibagi ke dalam setiap cabang yang ada. Besaran arus yang mengalir pada setiap cabang akan bergantung pada nilai tahanan (resistansi) dari komponen-komponen yang ada di masing-masing cabang.

Read More:  Berikut Ini Adalah Teknik Dasar Dalam Pertandingan Sepak Bola, Kecuali

Secara matematis, besar arus pada setiap cabang dapat dihitung menggunakan Hukum Ohm yang dirumuskan oleh Georg Simon Ohm pada abad ke-19. Hukum Ohm secara sederhana dapat dinyatakan sebagai berikut:

V = I * R

Di mana V adalah tegangan (dalam volt), I adalah arus (dalam ampere), dan R adalah resistansi (dalam ohm).

Dari rumus di atas, kita dapat menghitung arus pada setiap cabang dengan merumuskan ulang hukum Ohm, yakni:

I = V / R

Contoh Perhitungan

Misalnya, kita memiliki rangkaian listrik paralel dengan tiga cabang yang terdiri dari tiga resistor, yakni R1 = 2 ohm, R2 = 4 ohm, dan R3 = 6 ohm. Dan, tegangan yang diberikan pada rangkaian ini adalah 12 V.

Untuk menghitung arus yang mengalir pada setiap cabang, kita gunakan rumus:

I1 = V / R1I2 = V / R2I3 = V / R3

Maka,

I1 = 12 V / 2 ohm = 6 AI2 = 12 V / 4 ohm = 3 AI3 = 12 V / 6 ohm = 2 A

Dari perhitungan di atas, kita dapat melihat bahwa arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda sesuai dengan nilai tahanan masing-masing cabang.

Kesimpulannya, pada rangkaian listrik paralel, arus yang mengalir pada setiap cabang besarnya akan bergantung pada nilai tahanan komponen yang ada. Semakin kecil nilai tahanan, semakin besar arus yang mengalir pada cabang tersebut. Pemahaman mengenai konsep rangkaian listrik paralel ini sangat penting bagi para teknisi, insinyur, dan praktisi di bidang elektronik dan teknologi.

Share this: