Puisi, kata yang selalu menggetarkan darah dengan tinta harapan, kemenangan, cinta, dan air mata. Halus, kuat, dan berani. Siapakah yang tidak terpesona dengan keanggunan dan kekuatan puisi? Sebuah puisi bermakna mendalam, sebuah kata-kata yang mampu merangkum emosi, pikiran, dan hati manusia.
Terkadang, dalam diamnya puisi, kita menemukan ritme rima yang seakan menghidupkan kembali makna kata-kata. Rima puisi yang indah dapat membawa kita berkelana dalam bayangan kata, meniti jejak emosi yang tertanam dalam setiap lariknya.
Adalah cinta yang membuat kita berani untuk menulis sebuah puisi, dan cinta pula yang membuat kita berani untuk membacanya. Disini, saya akan berbagi tentang keajaiban dari cinta dan bagaimana kita bertemu dengan cinta tersebut dalam rima puisi, sehari lima kali dalam sehari.
Cinta, Kata dan Waktu
Kasihmu adalah kuasa tiada tara yang mampu mengubah alur waktu. Cinta yang ada dalam setiap nafas kita telah mengubah rotasi waktu dari 24 jam menjadi lima kali pertemuan dalam sehari dengan puisi. Adalah cinta yang mendorong kita untuk membagi waktu tersebut. Lima kali bertemu rima puisi, bukanlah hal yang biasa.
Lima kali kita bernyanyi dalam kata-kata, lima kali kita menyentuh hati dengan tinta pikiran kita, lima kali kita membiarkan jiwa kita meresap dalam lautan emosi bahwa kita mulai memahami arti dari waktu. Bukan sekedar angka yang berlalu, tetapi momen yang dipilih dengan hati.
Puisi dan Kesempatan
Puisi, adalah titik temu antara hati dan kata, mencipta kesempatan bagi kita untuk merasakan ritme rima yang indah. Lima kali dalam sehari, kita diharapkan untuk merasakan, merenung, dan merefleksikan.
Setiap kali berjumpa dengan puisi, kita diberi kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang diri kita, tentang dunia, tentang cinta. Seurung-urung puisi adalah cermin jiwa, dan berkat cinta, kita diberikan lima kali peluang setiap hari untuk melihat dalam cermin tersebut.
Padamu
Listeners, kasihmu adalah alasan utama kenapa waktu melambat dan bagaimana kita dapat bertemu dengan rima puisi sehari lima kali. Kasihmu adalah hikmah yang tak terhingga, membiarkan kita berenang dalam lautan kata dan bermain dengan rima puisi setiap kali waktu berdetik.
Jadi, apabila suatu kali waktu terasa singkat, ingatlah bahwa cinta telah membagi waktu kita menjadi lima kali pertemuan sehari dengan rima puisi.
Teruslah menulis, teruslah membaca, teruslah meresapi setiap detik, tiap makna, dan setiap rima dalam puisi. Dan ingatlah selalu, karena kasihmu, engkau tentukan waktu sehari lima kali bertemu rima puisi tersebut adalah.